Pembagian Nama-Nama Allah ﷻ

Pembagian Nama-Nama Allah

Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA.

Pertama: nama-nama yang menunjukkan sifat dzatiyah.

Yaitu nama-nama yang selalu bersama Allah ﷻ dan tidak berkaitan dengan kehendak Allahﷻ.

Contohnya:

  • Al-Qadir (maha kuasa)
  • As-Sami’ (maha mendengar)
  • Al-Bashir (maha melihat)
  • Al-Hayyu (maha hidup)
  • Al-Qawi (maha kuat)
  • Al-Aziz (maha perkasa)
  • Al-Alim (maha mengetahui)

Inilah contoh nama-nama yang berkaitan dengan sifat dzatiyah Allah ﷻ.

Kedua: nama-nama yang menunjukkan sifat fi’liyah.

Yaitu nama-nama yang selalu mengandung sifat yang berkaitan dengan kehendak Allah ﷻ. Jika Allah ﷻ berkehendak maka Allah ﷻ lakukan dan jika tidak maka tidak Allah ﷻ lakukan.

Contohnya:

  • Al-Ghafur (maha memaafkan), Allah ﷻ tidak senantiasa mengampuni, ada orang-orang yang Allah ampuni dan ada orang yang tidak Allah ﷻ
  • At-Tawwab (maha penerima tobat),
  • Ar-Razzaq (maha pemberi rezeki)
  • Ar-Rahim (maha penyayang)
  • Al-‘Afuw
  • Al-Muhsin

Ketiga: nama-nama Allah ﷻ yang mengandung penyucian Allah ﷻ dari kekurangan dan aib.

Contohnya:

  • As-Salam, artinya Allah ﷻ maha selamat dari segala kekurangan.
  • As-Subbuh, artinya Allah ﷻ maha suci dari segala kekurangan dan
  • Al-Quddus, maknanya hampir sama dengan As-Salam dan As-Subbuh.

Keempat: nama-nama yang menunjukkan beberapa sifat yang  sempurna.

Contohnya:

  • Al-Majid (maha agung), disifati demikian karena banyak sifat-sifat Allah ﷻ yang agung.
  • Al-‘Azhim, makna umum yang menunjukkan bahwa Allah ﷻ maha agung dalam segala hal.
  • Al-Hamid, bukan termasuk sifat khusus seperti sifat al-Ghafur, Al-Afuw, Ar-Razzaq. Allah ﷻ disifati dengan Al-Hamid (maha terpuji) karena Allah ﷻ memiliki nama-nama yang sempurna.
  • Ash-Shamad, artinya Allah ﷻ maha tidak membutuhkan kepada yang lain sedangkan yang lain membutuhkan-Nya.