Writy.
  • Home
  • Opinion
  • Editorial
  • Culture
  • Global
  • Essay
  • Letters
  • Sports
  • Education
No Result
View All Result
Get Started
Writy.
  • Home
  • Opinion
  • Editorial
  • Culture
  • Global
  • Essay
  • Letters
  • Sports
  • Education
No Result
View All Result
Writy.
No Result
View All Result

Nabi Musa Kembali Ke Mesir

Bekal Islam by Bekal Islam
May 22, 2021
in Kisah Nabi
0
Share on FacebookShare on Twitter

Kisah Nabi Musa álaihis salam #3
Nabi Musa Kembali Ke Mesir

Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA.

Setelah sekian lama hidup di negeri Madyan, timbullah pada diri Musa ‘Alaihissalam kerinduan akan kampung halamannya di Mesir. Nabi Musa menyangka bahwa Fir’aun dan orang-orang Qibthi telah melupakan perbuatan yang beliau ‘Alaihissalam lakukan sepuluh tahun yang lalu.

You might also like

Kisah Wafatnya Musa ‘Alaihissalam #11

May 22, 2021

Kisah Sapi Betina (Al-Baqarah) #10

May 22, 2021

Allah ﷻ berfirman:

فَلَمَّا قَضَى مُوسَى الْأَجَلَ وَسَارَ بِأَهْلِهِ آنَسَ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ نَارًا قَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ جَذْوَةٍ مِنَ النَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ

“Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dia berangkat bersama keluarganya, ia pun melihat api di lereng gunung. Ia pun berkata kepada keluarganya: ‘Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan.’” (QS. Al-Qashash: 29)

Nabi Musa ‘Alaihissalam dan istrinya berjalan menuju Mesir di musim dingin, sehingga mereka mencari tempat untuk menghangatkan badan([1]). Pada momen inilah terjadi suatu kejadian yang kemudian menjadi keistimewaan bagi Nabi Musa ‘Alaihissalam. Pada saat inilah Allah ﷻ berbicara kepada hamba-Nya, Musa ‘Alaihissalam, secara langsung. Nabi Musa ‘Alaihissalam adalah satu-satunya hamba yang pernah berbicara dengan Allah ﷻ secara langsung, oleh karenanya beliau ‘Alaihissalam dijuluki dengan kaliimullaah. Allah ﷻ berfirman:

يٰمُوْسٰٓى اِنِّى اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسٰلٰتِيْ وَبِكَلَامِيْ ۖ

“Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih mengistimewakan engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan berbicara langsung denganKu[2].” (QS. Al-A’raf :144)

Pada momen tersebut, di lokasi tersebut, Allah ﷻ mengatakan secara langsung kepada Nabi Musa ‘Alaihissalam:

يَا مُوسَى إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى، وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَى *  إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

“Hai Musa! Sesungguhnya Aku lah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompah(sandal)mu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. Dan Aku telah memilihmu (sebagai rasul), maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu.” (QS. Taha: 11-14)

Ayat ini menunjukkan bahwa shalat adalah perintah Allah ﷻ yang ada pada syari’at para nabi seluruhnya([3]).

Kemudian Allah ﷻ menanyai Nabi Musa ‘Alaihissalam akan tongkat yang dipegangnya:

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى * قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى

“‘Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?’ Musa pun menjawab: ‘Ini adalah tongkatku. Aku menggunakannya untuk bertelekan, memukul (dedaunan hingga berguguran) dengannya untuk (pakan) kambingku, dan banyak kegunaan lainnya.’“ (QS. Taha: 17-18)

Para ulama menyebutkan bahwa pembicaraan ini merupakan pendahuluan, agar nabi Musa ‘Alaihissalam tidak terkejut akan mukjizat yang akan Allah ﷻ karuniakan padanya. ([4])

Kemudian Allah ﷻ berfirman:

قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى * فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى

“Allah berfirman: ‘Lemparkanlah ia, hai Musa!’ Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, dan seketika ia berubah menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat.” (QS. Taha: 19-20)

Dalam ayat lain Allah ﷻ berfirman:

فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّى مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ يَا مُوسَى أَقْبِلْ وَلَا تَخَفْ إِنَّكَ مِنَ الْآمِنِينَ

“Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru): ‘Hai Musa! Datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut! Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.’“ (QS. Al-Qashash: 31)

Dalam ayat lain Allah ﷻ berfirman:

قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَى

“Allah berfirman: ‘Peganglah ia dan jangan takut! Kami akan mengembalikannya seperti semula.’“(QS Taha: 21)

Allah ﷻ terlebih dahulu melatih Nabi Musa ‘Alaihissalam berkenaan mukjizat yang akan diberikan kepadanya, agar jangan sampai dia mendatangi Fir’aun dalam keadaan tidak tahu apa yang akan terjadi dengan tongkatnya. Ini adalah mukjizat Nabi Musa ‘Alaihissalam yang pertama.([5])

Terkait mukjizat yang kedua, Allah ﷻ berfirman:

وَاضْمُمْ يَدَكَ إِلَى جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ آيَةً أُخْرَى

“…dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain.” (QS. Taha: 22)

Perlu kami nyatakan bahwa mukjizat kedua ini bukanlah dalil bahwa Nabi Musa ‘Alaihissalam berkulit hitam, karena keterangan yang sampai pada kita hanyalah bahwa tangan Nabi Musa ‘Alaihissalam tampak putih bercahaya setelah mengeluarkannya dari bawah ketiaknya, dan itu bisa saja terjadi pada orang berkulit putih, hitam, maupun warna-warna kulit lainnya.

Footnote:

__________

([1]) Lihat Tafsir Ath-Thabariy: 19/ 572.

[2] Lihat Tafsir Al-Jalalain

([3]) Sebagaimana disebutkan dalam hadist,

إنَّا – معشرَ الأنبياء – أُمِرْنا بتعجيل فطرنا، وتأخير سُحورنا، وأن نضع أيماننا على شمائلنا في الصلاة

“Sesungguhnya kami para nabi telah diperintahkan untuk menyegerakan buka puasa dan mengakhirkan sahur dan untuk meletakkan tangan-tangan kanan kami atas tangan-tangan kiri kami ketika shalat.” (HR. Ath Thabrani dalam al Mu’jam al Kabir no.11485, dinyatakan shohih oleh Al Albani dalam ashlu sifat sholat Nabi 1/205).

([4]) Lihat Tafsir Ibnu Katsir: 5/ 278.

([5]) Lihat Tafsir Ibnu Katsir: 5/ 278.

Bekal Islam

Bekal Islam

Related Stories

Kisah Wafatnya Musa ‘Alaihissalam #11

by Bekal Islam
May 22, 2021
0

Kisah Nabi Musa ‘Alaihissalam #11 Wafatnya Musa ‘Alaihissalam Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Di masa 40 tahun ini, wafatlah...

Kisah Sapi Betina (Al-Baqarah) #10

by Bekal Islam
May 22, 2021
0

Kisah Nabi Musa ‘Alaihissalam #10 Kisah Sapi Betina (Al-Baqarah) Karena Adanya Peristiwa Pembunuhan di Kalangan Bani Israel Oleh DR. Firanda...

Bani Israel Mulai Membangkang Menyembah Anak Sapi Setelah Kedatangan Samiri #9

by Bekal Islam
May 22, 2021
0

Kisah Nabi Musa ‘Alaihissalam #9 Bani Israel Mulai Membangkang Menyembah Anak Sapi Setelah Kedatangan Samiri Oleh DR. Firanda Andirja, Lc....

Nabi Musa Menuju Palestina dan Menemui Allah di Bukit Thursina #8

by Bekal Islam
May 22, 2021
0

Kisah Nabi Musa ‘Alaihissalam #8 Nabi Musa Menuju Palestina dan Menemui Allah di Bukit Thursina Oleh DR. Firanda Andirja, Lc....

Next Post

Kisah Nabi Musa Mendakwahi Fir'aun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bekal Islam

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2024 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2024 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.