7. وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّىٰهَا
wa nafsiw wa mā sawwāhā
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya).
Tafsir:
Inilah beberapa sumpah yang Allah sebutkan di bagian-bagian awal surat. Jika dicermati lebih lanjut, akan dijumpai bahwasanya Allah menyebutkan makhluk-makhluk-Nya secara berpasangan. Pada ayat pertama dan kedua, secara berturut-turut Allah menyebutkan matahari dan rembulan. Kemudian ayat ketiga dan keempat Allah menyebutkan siang dan malam. Lalu ayat kelima dan keenam Allah menyebutkan langit dan bumi. Seakan-akan Allah ingin menjelaskan bahwa segala sesuatu itu berpasangan. Sehingga begitu pula dengan jiwa, ada jiwa yang baik dan ada jiwa yang buruk. Oleh karena itu, Allah bersumpah dengannya.
Jiwa merupakan perkara yang sampai sekarang tidak bisa diketahui hakekatnya dan rahasianya. Oleh karena itu, takkala orang-orang kafir bertanya kepada Nabi tentang ruh, maka Allah berfirman:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, ‘Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberikan pengetahuan kecuali hanya sedikit ilmu (QS. Al-Isra’ : 85)