Writy.
  • Home
  • Opinion
  • Editorial
  • Culture
  • Global
  • Essay
  • Letters
  • Sports
  • Education
No Result
View All Result
Get Started
Writy.
  • Home
  • Opinion
  • Editorial
  • Culture
  • Global
  • Essay
  • Letters
  • Sports
  • Education
No Result
View All Result
Writy.
No Result
View All Result

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-1

Bekal Islam by Bekal Islam
June 29, 2021
in 94. Al-Insyirah
0
Share on FacebookShare on Twitter

1. أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ

alam nasyrah laka shadraka
“Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?”

You might also like

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-8

June 29, 2021

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-7

June 29, 2021

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-1

Allah lah yang telah menjadikan dada Nabi lapang, sehingga beliau diberi kelembutan, ketegaran, dan kesabaran dalam menghadapi segala ujian yang beliau hadapi dalam dakwah. Oleh karena itu, kita jumpai pada diri Nabi tertanam akhlak mulia yang sangat menakjubkan, hal ini karena dada Nabi telah dilapangkan oleh Allah. Meskipun beliau digelari dengan gelaran-gelaran buruk, dikatakan sebagai pendusta, penyihir, penyair gila, orang yang tersihir, orang yang murtad dari adat nenek moyangnya, tetapi semua itu bisa dihadapi oleh Nabi dengan lapang dada. Inilah bekal utama seorang dai ketika berkecimpung dalam medan dakwah, senantiasa berhias dengan akhlak mulia dan selalu berusaha melapangkan dadanya. Seorang dai yang berkecimpung dalam amar ma’ruf nahi munkar, pasti akan mendapatkan pertentangan dari masyarakat. Atau bahkan bisa jadi sering kali dia mendapatkan cercaan dan celaan manusia. Oleh karena itu, seorang dai butuh akan lapangnya dada. Jika dia tidak sanggup menghadapi tantangan-tantangan tersebut maka gugurlah dakwahnya.

Sebagaimana kisah Nabi Musa ketika diperintahkan oleh Allah untuk mendakwahi Fir’aun yang sombong dan angkuh hingga mengaku sebagai tuhan. Allah berfirman:

اذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ (24) قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28)

“(24) Pergilah kepada Fir’aun, dia benar-benar telah melampaui batas; (25) Dia (Musa) berkata, ‘Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku; (26) Dan mudahkanlah untukku urusanku; (27) Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku; (28) Agar mereka mengerti perkataanku’.” (QS Thaha : 24-28)

Perhatikanlah apa yang diminta oleh Musa setelah Allah memerintahkan untuk berdakwah kepada Fir’aun. Pertama kali yang diminta oleh Nabi Musa adalah agar beliau diberi kelapangan dada, sebelum meminta yang lain. Setelah itu baru meminta agar beliau dimudahkan dalam mengungkapkan perkataan. Karena seseorang yang dadanya lapang maka semuanya menjadi mudah. Segala kesulitan yang ada di hadapannya, akan dihadapinya dengan lapang. Adapun jika dadanya sempit maka perkara yang sebenarnya mudah pun, bisa jadi terasa berat. Oleh karena itu, diantara karunia Allah terhadap seorang mukmin adalah ketika Allah menjadikan dadanya lapang, sebagaimana nikmat yang Allah berikan kepada Nabi sebelum nikmat-nikmat yang lain.

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya menyebutkan bahwa lapangnya dada disini mencakup lapang dada maknawi (abstrak) dan lapang dada hissi (inderawi). (lihat Tafsir Ibnu Katsir 8/415). Lapang dada yang maknawi yaitu kekuatan dalam menghadapi cobaan, kesabaran dalam menghadapi gangguan, kelembutan dalam menghadapi celaan, serta akhlak mulia lainnya. Adapun lapang dada yang hissi yaitu yang pernah dialami beliau ketika Allah mengirim malaikat Jibril sebanyak dua kali yaitu ketika masih kecil dan ketika Isra’ Mi’raj. Beliau membelah dada Nabi kemudian mencuci bagian buruk dari jantungnya, lalu dibersihkannya dengan air zam-zam dan diisi dengan keimanan dan hikmah. Sehingga Nabi memiliki dada yang lapang. Namun -wallahu a’lam- kedua pelapangan ini saling berkaitan, dengan dibelahnya dada Nabi dan dicucinya jantung Nabi oleh malaikat Jibril dari kotoran syaitan maka mempengaruhi kelapangan dada Nabi sehingga memilik akhlak yang super mulia.

Nabi adalah orang yang sangat penyabar dan tidak mudah terpancing emosinya. Segala cercaan dan celaan dihadapinya dengan lapang dada. Bahkan beliau membalasnya dengan memaafkan. Renungkanlah keadaan Abdullah bin Ubay bin Salul, gembong munafik yang selama hidupnya menganggu dan mencerca Nabi, bahkan menuduh istri Nabi yaitu ‘Aisyah sebagai pezina, sehingga ini membuat dada Nabi sesak. Namun ketika Abdullah bin Ubay bin Salul meninggal dunia, maka datanglah anaknya kepada Nabi, lalu meminta agar Nabi menyolatkannya. Bahkan Abdullah bin Ubay bin Salul ketika meninggal dia tidak memiliki apa-apa, sehingga Nabi lah yang memberikan bajunya sebagai kain kafannya. Dalam sebuah hadits dari Ibnu ‘Umar, beliau bercerita:

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أُبَيٍّ لَمَّا تُوُفِّيَ، جَاءَ ابْنُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَعْطِنِي قَمِيصَكَ أُكَفِّنْهُ فِيهِ، وَصَلِّ عَلَيْهِ، وَاسْتَغْفِرْ لَهُ، فَأَعْطَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَمِيصَهُ، فَقَالَ: «آذِنِّي أُصَلِّي عَلَيْهِ»، فَآذَنَهُ، فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَيْهِ جَذَبَهُ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ: أَلَيْسَ اللَّهُ نَهَاكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى المُنَافِقِينَ؟ فَقَالَ: ” أَنَا بَيْنَ خِيَرَتَيْنِ، قَالَ: {اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لاَ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً، فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ} [التوبة: 80] ” فَصَلَّى عَلَيْهِ، فَنَزَلَتْ: {وَلاَ تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا، وَلاَ تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ} [التوبة: 84]

Ketika Abdullah bin Ubai (pemimpin orang-orang munafik) meninggal, anak lelakinya menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah! Berikan pakaian anda untuk mengkafaninya, shalatlah untuknya, dan mohonkanlah ampunan untuknya”. Maka Rasulullah memberikan pakaiannya kepadanya dan berkata, ”Beritahu aku (apabila pemakaman telah siap) sehingga aku mungkin menshalatkan jenazah nya”. Maka ia pun memberitahu Nabi. Ketika Nabi bersiap untuk menshalatkan (jenazahnya), Umar memegang tangan Nabi dan berkata, “Bukankah Allah telah melarang anda menshalatkan orang-orang munafik?” Nabi bersabda, “Aku telah diberikan pilihan karena Allah berfirman: “Apakah kau memohon ampun bagi mereka atau tidak memohon ampun bagi mereka, dan sekalipun kau memohon tujuh puluh kali untuk ampunan bagi mereka, Allah tidak akan mengampuni mereka.” (QS At-Taubah : 80) Maka Nabi pun mengerjakan shalat jenazah dan pada waktu itu turunlah wahyu Allah: “Dan janganlah kau sekali-kali menshalatkan seorang pun di antara mereka (orang-orang munafik) yang mati.” (QS At-Taubah : 84) (HR Bukhari no. 1269)

Padahal Abdullah bin Ubay bin Salul selalu mengganggu dan menyakiti Nabi ketika dia masih hidup, namun Nabi ingin agar Allah mengampuni dia. Sampai akhirnya turun ayat yang melarang Nabi untuk memintakan ampun bagi seorang munafik. Ini menunjukkan bagaimana lapangnya dada Nabi.

Tags: Surat Al-Insyirah Ayat-1Tafsir Surat Al-InsyirahTerjemah Surat Al-Insyirah
Bekal Islam

Bekal Islam

Related Stories

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-8

by Bekal Islam
June 29, 2021
0

8. وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ wa-ilaa rabbika fairghab “Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-8 Berdasarkan kaidah bahasa...

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-7

by Bekal Islam
June 29, 2021
0

7. فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ fa-idzaa faraghta fainshab “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan...

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-6

by Bekal Islam
June 29, 2021
0

6. إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا inna ma'a al'usri yusraan “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-6 Para ahli...

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-5

by Bekal Islam
June 29, 2021
0

5. فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا fa-inna ma'a al'usri yusraan “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” Tafsir: Lihat tafsir ayat ke...

Next Post

Tafsir Surat Al-Insyirah Ayat-2

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bekal Islam

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2024 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2024 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.