Allah berfirman :
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٣٩)إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”. (QS Al-Hijr 39-40)
Allah juga berfirman :
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٨٢)إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka (QS Shood 82-83)
Allah berfirman tentang Nabi Yusuf alaihis salam:
وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas (yang terpilih). (QS Yusuf : 24)
Para pembaca yang budiman sesungguhnya ujian yang dihadapi Nabi Yusuf ‘alaihis salaam sangatlah besar, dan banyak faktor yang memperkuat ujian yang dihadapi beliau, di antaranya
Meskipun faktor-faktor pendorong begitu banyak dan kuat akan tetapi Nabi Yusuf akhirnya lolos dari ujian tersebut. Hal ini disebabkan keikhlasan beliau, oleh karenanya Allah berfirman :
كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ
Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami ikhlas (yang terpilih). (QS Yusuf : 24)
Ada dua qirooah tentang firman Allah الْمُخْلَِصِيْنَ, yaitu dengan memfathah huruf laam المُخْلَصِيْنَ sehingga maknanya (hamba-hamba Kami yang terpilih)), dan dengan mengkasroh huruf laam الْمُخْلِصِيْنَ yaitu (hamba-hamba Kami yang ikhlas) (lihat Tafsiir At-Thobari 12/191)
At-Thobari berkata, “Kedua qiroo’ah ini sepakat dalam makna yang sama, karena barangsiapa yang dipilih oleh Allah maka ia adalah orang yang ikhlas kepada Allah dalam tauhid dan ibadah, dan barangsiapa yang mengikhlaskan tauhid dan ibadahnya kepada Allah dan tidak berbuat kesyirikian kepada Allah maka ia termasuk orang-orang yang dipilih oleh Allah” (Tafsir At-Thobari 12/191)
Karenanya orang yang ikhlaslah yang akan dijaga Allah sehingga bisa terhindar dari fitnah wanita. Kenapa bisa demikian?, Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Jika hati mencintai Allah saja dan mengikhlaskan agama hanya untuk Allah maka hati tersebut tidak akan terfitnah dengan mencintai selain Allah, apalagi sampai mabuk kepayang. Jika hati tertimpa ‘isyq’ (mabuk kepayang) maka hal itu dikarenakan kurangnya mahabbah(kecintaan) kepada Allah. Oleh karenanya tatkala Yusuf mencintai Allah dan ikhlas kepada Allah maka ia tidak tertimpa mabuk kepayang” (Amroodul quluub hal 26)
Beliau juga berkata, “Dan di antara sebab terbesar fitnah ini (yaitu perindu bentuk-bentuk wanita yang cantik hingga mabuk kepayang-pen) adalah berpalingnya hati dari Allah. Sesungguhnya jika hati telah merasakan manisnya beribadah kepada Allah dan manisnya ikhlas kepada Allah maka tidak ada sesuatupun yang lebih manis, lebih nikmat, dan lebih baik daripada manisnya ibadah dan manisnya keikhlasan…
Allah memalingkan hambanya dari perkara yang buruk seperti kecondongan kepada gambar-gambar (bentuk-bentuk wanita) dan keterikatan terhadap gambar-gambar tersebut, Allah memalingkan hal tersebut dari hambanya karena keikhlasannya kepada Allah. Oleh karenanya seseroang dikuasai oleh hawa nafsunya sebelum merasakan manisnya ibadah dan ikhlas kepada Allah, namun setelah ia merasakan manisnya ibadah dan keikhlasan dan menguat di hatinya maka tunduklah hawa nafsunya” (Majmuu’ Al-Fataawa 10/187-188)
Dari penjelasan di atas maka hendaknya kita menginstropeksi diri, apakah tatkala kita berhadapan dengan fitnah wanita kita bisa bertahan…??, jika iya maka semoga itu adalah tanda keikhlasan kepada Allah. Akan tetapi jika kita dihadapkan kepada fitnah wanita lantas kita tenggelam dalam fitnah tersebut maka ini merupakan tanda tidak ikhlasnya kita, maka janganlah kita terpedaya dengan banyaknya ibadah yang telah kita lakukan, banyaknya sholat dan puasa yang telah kita kerjakan…!!! Allahul Musta’aan.
Oleh karenanya diantara perkara yang sangat membantu seseorang untuk menjaga pandangannya adalah keikhlasan…!!! Betapa banyak orang yang rajin beribadah tidak mampu menjaga pandangannya tatkala bersendirian… (Ailahkan lihat kembali artikel Ujian Hakiki)
Ditulis oleh Ustadz DR. Firanda Andirja, MA
Judul: Berjihad Melawan Riya’ (Series)
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm 1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha…
الٓمٓ alif lām mīm 1. Alif laam miim. ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ…
الٓمٓ alif lām mīm 1. Alif laam miim. ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ…
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا…
الٓمٓصٓ alif lām mīm shād 1. Alif laam mim shaad. كِتَٰبٌ أُنزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُن…
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْأَنفَالِ ۖ قُلِ ٱلْأَنفَالُ لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا۟ ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ…