24. لِّيَجْزِىَ ٱللَّهُ ٱلصَّٰدِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ ٱلْمُنَٰفِقِينَ إِن شَآءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا
liyajziyallāhuṣ-ṣādiqīna biṣidqihim wa yu’ażżibal-munāfiqīna in syā`a au yatụba ‘alaihim, innallāha kāna gafụrar raḥīmā
24. supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan maksud dari ayat ini dan berkata,
إِنَّمَا يَخْتَبِرُ عِبَادَهُ بِالْخَوْفِ وَالزِّلْزَالِ لِيَمِيزَ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ
“Allah menguji hamba-hamba-Nya dengan adanya rasa takut dan kegoncangan -karena datangnya Ahzab yang datang ke Madinah- untuk membedakan kemunafikan dari kebenaran.”([1])
Ayat ini menjelaskan bahwa di antara tujuan Allah ﷻ menguji penduduk Madinah di dalam perang Ahzab adalah untuk membedakan antara orang-orang munafik dan orang-orang beriman.
Balasan bagi orang-orang beriman
Firman Allah ﷻ,
لِيَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ
“Agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya.”
Di dalam peristiwa perang Ahzab tersebut, Allah ﷻ hendak memberikan balasan kepada orang-orang yang jujur, karena mereka sungguh-sungguh dalam menunaikan perintah Allah ﷻ dengan berjihad dan berjuang di medan peperangan, sehingga tampaklah kebenaran iman mereka. Setelah tampak kebenaran iman mereka, maka Allah ﷻ membalas kebaikan yang telah mereka lakukan.
Balasan bagi orang-orang munafik
Firman Allah ﷻ,
وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ إِنْ شَاءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ
“Dan mengazab orang munafik jika Dia kehendaki, atau menerima tobat mereka.”
Adapun bagi orang-orang munafik, Jika Allah ﷻ berkehendak, maka Allah ﷻ akan membalas mereka dengan azab dan siksa, karena kemunafikan yang tampak dari mereka.
Para ulama menafsirkan maksud dari ‘Jika Allah berkehendak’ adalah jika Allah ﷻ berkehendak, maka orang-orang munafik akan selalu berada pada kemunafikan mereka sampai kematian mereka atau sampai hari kiamat. Allah ﷻ berfirman,
فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُوا اللَّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
“Maka Allah menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui-Nya, karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta.” (QS. At-Taubah: 77)
Firman Allah ﷻ,
أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ
“Atau menerima tobat mereka.”
Di antara orang-orang munafik ada pula yang sadar dan bertobat kepada Allah ﷻ, maka Allah ﷻ menerima tobat mereka. Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Ayat ini menjadi dalil bahwa jika orang-orang munafik bertobat kepada Allah ﷻ, maka tobat mereka akan diterima oleh Allah ﷻ.([2])
________________
Footnote :
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm 1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha…
الٓمٓ alif lām mīm 1. Alif laam miim. ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ…
الٓمٓ alif lām mīm 1. Alif laam miim. ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ…
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا…
الٓمٓصٓ alif lām mīm shād 1. Alif laam mim shaad. كِتَٰبٌ أُنزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُن…
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْأَنفَالِ ۖ قُلِ ٱلْأَنفَالُ لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا۟ ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ…