85. قَالَ فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنۢ بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ ٱلسَّامِرِىُّ
qāla fa innā qad fatannā qaumaka mim ba’dika wa aḍallahumus-sāmiriyy
85. Allah berfirman: “Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.
Tafsir:
Allah menyatakan bahwa Dialah Yang telah menakdirkan terjadinya hal tersebut([1]), meskipun yang menyesatkan Bani Israil secara langsung adalah Samiri. Allah ﷻ menguji keimanan Bani Israil dengan apa yang dikerjakan oleh Samiri, atau Allah ﷻ menjatuhkan Bani Israíl ke dalam fitnah berupa perselisihan di antara mereka([2]), yang pada akhirnya menjerumuskan mereka ke dalam penyembahan terhadap berhala sapi([3]).
Apa ujian Allah ﷻ kepada Bani Israil dan apa penyesatan Samiri terhadap Bani Israil? Mari kita simak lanjutan ayat-ayat berikutnya.
_______
Footnote:
([1]) Lihat at-Tahrir wa at-Tanwir 16/279
([2]) Lihat Ibnu Áthiyyah 4/75
([3]) Lihat Adhwaaul Bayaan, Asy-Syinqithiy 4/78
Asal makna الفِتْنَةُ “fitnah” secara bahasa adalah meletakan emas di api agar jelas apakah emas tersebut murni ataukah palsu.
Adapun yang dimaksud dengan “fitnah” dalam Al-Qur’an adalah salah satu dari 4 makna berikut,
Pertama: Meletakan (membakar) sesuatu di api. Seperti pada firman Allah,
﴿يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُونَ﴾
“(Hari pembalasan itu) ialah pada hari ketika mereka dibakar di atas api neraka.” (QS Adz-Dzaariyat: 13)
﴿إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang membakar orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan…” (QS Al-Buruuj: 10)
Kedua: Ujian. Dan ini adalah penggunaan makna yang dominan dalam Al-Qurán. Seperti pada firman Allah,
﴿إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ﴾
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu)…” (QS. At-Taghobun: 15)
﴿وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ﴾
“Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak), untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya.” (QS Al-Jinn: 16-17)
Ketiga: Hasil buruk dari ujian. Dan kesyirikan disebut dengan fitnah karena ia merupakan akibat yang didapatkan hamba-hamba yang tidak lulus ujian. Seperti pada firman Allah,
﴿وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ﴾
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah (syirik)…” (QS Al-Anfal: 39)
﴿فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ﴾
“(Allah berfirman) “Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan…” (QS Thaha: 85)
Bani Israil akhirnya dengan takdir Allah SWT terjerumus ke dalam kesyirikan, akibat mereka tidak lulus ujian dari Allah SWT melalui kerancuan yang dibuat oleh Samiri.
Keempat: Hujjah (argumentasi/alasan). Seperti pada firman Allah,
﴿ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ﴾
“Kemudian tiadalah fitnah (hujjah) mereka, kecuali mengatakan: “Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah.” (QS Al-Anám: 23)
(Lihat Adhwaaul Bayaan, Asy-Syinqithy 4/78-79)
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm 1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha…
الٓمٓ alif lām mīm 1. Alif laam miim. ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ…
الٓمٓ alif lām mīm 1. Alif laam miim. ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ…
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا…
الٓمٓصٓ alif lām mīm shād 1. Alif laam mim shaad. كِتَٰبٌ أُنزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُن…
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْأَنفَالِ ۖ قُلِ ٱلْأَنفَالُ لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا۟ ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ…